Judul : Cerita hantu - Pacaran di temani pocong
link : Cerita hantu - Pacaran di temani pocong
Cerita hantu - Pacaran di temani pocong
Cerita hantu - Pacaran di temani pocongHai aku Farikha (penulis udah gak gila, sedih juga denger teman-teman pada memaki-makiku di ceritaku yang kemarin). Ok langsung aja...
Aku mau share cerita saat bulan Ramadhan 2010 kemarin. Saat itu pulang traweh, karena gak mau jalan sendiri aku menelepon pacarku untuk menjemput (sekarang udah jadi mantan). Saat itu pulangnya lewat areal pemancingan yang gelap dan banyak pohon pisangnya. Saat itu aku duduknya ke arah depan dan memeluk erat pacarku, yah menyisakan 1 tempat duduk (taukan kalau pake motor bisa bonceng 3).
Nah tiba-tiba dideket tempat gelap pacarku ngomong "Bunda, liat ke arah depan ajah ya, gak usah nengok-nengok kiri kanan". Aku yang heran langsung nanya "Emank napa yah? (ayah)", kulihat cowokku makin tak tenang duduknya. "Udahlah bun, gak usah ngeyel, kalau perlu tutup mata". Lah, dibilang gitu aku malah nengok kiri, dan ketika ku tengok arah kanan tampaklah sesosok pocong yang lagi berdiri dibawah pohon pisang.
Innallillah kafannya lusuh, wajahnya berdarah-darah lengkap dengan kapasnya, lagi melotot kearah kami. Akupun langsung histeris "Ayah, ayahhh ngebut ayahhh" teriakku sambil nangis. Dan jawaban pacarku "Bun, ayah tuh dari tadi udah ngegas tau tapi lajunya yah segini-gini". Aku liat ke arah pocongnya eh makin deket di pinggir jalan. Aku takut pocongnya ikut ngebonceng, tambah paniklah aku sambil baca ayat kursi.
Alhamdullilah, laju motor kembali normal, dan secepat itu pula pacarku menambah kecepatan dan meninggalkan areal pemancingan tersebut.
Demikianlah Artikel Cerita hantu - Pacaran di temani pocong
Sekianlah artikel Cerita hantu - Pacaran di temani pocong kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cerita hantu - Pacaran di temani pocong dengan alamat link https://ceritahororhantuseram.blogspot.com/2013/09/cerita-hantu-pacaran-di-temani-pocong.html