Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu

Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu - Hallo sahabat kumpulan cerita horor seram dan novel indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerita Hantu, Artikel Cerita Hantu Nyata, Artikel Cerita Misteri, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu
link : Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu

Baca juga


Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu

Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu Mitos burung jalak gunung lawu – Burung jalak lawu atau jalak gading merupakan burung endemik di sekitar Gunung Lawu, tingkah lakunya yang unik, sering melompat-lompat mengikuti pendaki, dan suka makan mi instan menjadikan burung ini istimewa, ditambah lagi cerita mistis yang menyertai burung ini.

Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak   pendaki gunung lawu

Cerita Hantu Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu

 Menurut penduduk lokal burung ini adalah peliharaan Sunan Gunung Lawu, ada larangan mengganggu burung ini, jika nekat mengganggu, dipercaya akan terkena musibah.

Dibalik keunikan jalak lawu terdapat informasi yang kurang lengkap mengenai data burung ini. Nama jalak lawu yang belum tercatat dalam daftar spesies burung adalah suatu hal yang menarik. Dalam daftar spesies milik perhutani Gunung Lawu area jawa timur menyebut jalak lawu dengan nama latin sturnus sp, sturnus adalah nama dari genus sturnidae/ jalak, tapi dalam daftar spesies yang dimiliki IUCN redlist tidak ada spesies tersebut.

Jalak lawu atau jalak gading adalah spesies dari genus anis, dengan nama binomial turdus poliocephalus atau anis gunung, yang pertama kali di publikasikan oleh latham pada tahun 1801, sedangkan nama trinomialnya adalah turdus poliocephalus stresemanni atau anis gunung ras lawu, yang dipublikasikan oleh M. Bartelsi Jr. pada tahun 1938. Terakhir anis gunung di publikasikan datanya oleh birdlife internasional pada 2009 silam. Cerita Hantu, Anis gunung ras lawu mempunyai ukuran tubuh sedang (-+ 20 cm), seluruh bulunnya buram cokelat kehitaman, dengan dada dan perut cokelat keabu-abuan. Lingkar mata kuning, iris cokelat dengan paruh dan kaki kuning. Anis gunung ras lawu hidup di gunung lawu disekitar ketinggian 2000 Mdpl terutama dijalur pendakian via Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, dan Blumbang, memakan buah-buah kecil dan hewan invertebrata di permukaan tanah dan semak-semak, termasuk burung terrestrial, status konservasinya Least Concern, tapi semakin rusaknya hutan yang menjadi habitat di gunung lawu, berpotensi menurunkan populasi burung yang menjadi maskot kabupaten Karanganyar ini.

Kisah nyata burung jalak lawu


Mitos burung Jalak Lawu, nyaring bergaung di telinga masyarakat kaki Gunung Lawu. Konon, burung jalak berwarna kelabu ini sering muncul di depan pendaki. Bahkan, satwa ini diyakini bakal pengantar pendaki hingga ke Argo Dumilah, Pucak Gunung Lawu.

“Diyakini atau tidak, setiap saya mendaki pasti menemui Jalak Lawu. Brung itu menclok beberapa meter di depan kami. Kemudian terbang lagi dan menclok di depan kami lagi,” ujar Sunaerto, warga Plaosan, Magetan.Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu

Sunarto merupakan salah satu warga yang gemar mendaki ke puncak Gunung Lawu. Dalam setahun kadang tiga hingga lima kali dia mendaki.Waktunya tidak tentu.”Setiap bulan Suro saya pasti naik,” lanjutnya.

Lelaki yang berprofesi sebagai aktivis pemerhati soal kemasyaraktan di Magetan itu tak lagi asing dengan keberadaan Jalak Lawu. Bahkan dia sering menjadikannya sebagai penunjuk jalan.”Warga Plaosan yakin, Jalak Lawu merupakan burung pemandu pendaki. Saya sendiri sering mengikuti arah terbang dia saat mendaki. Nyatanya gak pernah kesasar, meski cuaca tak bersahabat,” ujarnya.

Terdapat dua teknik mengamati keberadaan Jalak Lawu. Pertama, jika cuaca cerah bisa melihat arah terbangnya. Kedua, jika cuaca berkabut, musti dicermati suara pekikannya.

Belum diketahui pasti berapa ekor burung Jalak yang berhabitat di Lereng Gunung Lawu.Menurut warga sekitar, dulu burung berwana keabu-abuan ini banyak dijumpai di kawasan setempat. Tapi sekarang sudah jarang.

Konon, Jalak Lawu dulunya merupakan burung Jalak piaraan punggawa Prabu Brawijaya V yang diyakini musna di Gunung Lawu. Brung itu beranak-pinak dan terus berhabitat di kawasan gunung yang berlokasi di perbatasan Jatim-Jateng itu.Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu


Demikianlah Artikel Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu

Sekianlah artikel Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Hantu, Kisah Misteri burung jalak penunjuk jalan pendaki gunung lawu dengan alamat link https://ceritahororhantuseram.blogspot.com/2017/01/cerita-hantu-kisah-misteri-burung-jalak.html