Sang Jenderal

Sang Jenderal - Hallo sahabat kumpulan cerita horor seram dan novel indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sang Jenderal, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Urban Legend Dunia, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sang Jenderal
link : Sang Jenderal

Baca juga


Sang Jenderal


kisah urban
legend tentang seorang Jenderal yang
kehilangan giginya di saat perang dan meminta
kepada pihak medis untuk digantikan giginya
yang hilang dengan menggunakan sebuah alat
perangkap yang digunakan untuk menjebak seekor beruang, alat itu terbuat dari baja,
runcing dan sangat tajam. Kisah yang mengerikan ini telah terjadi selama perang Vietnam. Ada seorang jenderal yang kepripadianya sangat keras dan kasar. Semua prajurit dibawahnya, sangat takut padanya, sehingga tidak ada satu orang pun yang berani berbicara kepadanya.
Saat itu malam hari di markasnya,
pasukanya telah diserang secara
tiba-tiba di markasnya. Ada seorang prajurit
yang menyerang sang Jenderal dengan
melemparkan sebuah granat tangan dan granat itu mendarat tepat di dekat sang Jenderal dan
meledak saat itu juga. Jenderal itu terlempar jauh dan menabrak sebuah generator mesin
baja, wajahnya terbentur oleh generator dan
menghancurkan semua giginya. Setelah itu, perang pun telah berakhir dengan kekalahan dan kerugian dimana banyak para perajurit yang telah mati, kerusakan bangunan sebuah markas, dan penderitaan pun telah menimpa mereka seperti tidak adanya bantuan pertolongan, karena alat telekomunikasi yang terputus akibat
perang.
Ada beberapa petugas medis yang berhasil selamat dari perang itu dan segeralah para medis harus melakukan pengobatan terhadap para perajurit yang terluka khususnya untuk sang Jenderal, karena mereka harus segera melakukan operasi yang bersifat sangat darurat kepada Jenderal akibat luka serius yang dialaminya
khususnya dibagian wajah dan di bagian
giginya yang telah hancur, namun operasi ini
pun mempunyai kendala seperti tanpa
tersedianya alat-alat medis dan fasilitas kesehatan lainya, karena tidak adanya alat operasi, terpaksa para medis harus menggunakan alat apa pun yang ditemukanya.
Operasi itu berlangsung sangat kasar dan
menyakitkan bagi Jenderal, tetapi dengan
operasi itu, para medis telah berhasil menyelamatkan nyawa
sang Jenderal. Namun, sayangnya ia mengalami cacat permanen terutama di bagian wajahnya. Para medis telah mengambil langkah alternatif mengganti giginya yang hancur dengan menggunakan sebuah alat Perangkap Beruang yang terbuat dari besi baja
dan sangat runcing. Dua bulan telah berlalu, begitu juga dengan luka-luka sang Jenderal yang kian membaik dan sembuh, namun wajah sang Jenderal saat ini sangat mengerikan untuk dilihat, terutama
di bagian gigi barunya yang tajam dan selalu
mengeluarkan suara kertakan-kertakan yang menakutkan.
Saat ia mulai kembali ke markas
dan mulai bekerja, ia pun telah menolak segala
perawatan medis rutin yang seharusnya ia
selalu check up selama cideranya, karena ia
sudah merasa baik dan sehat dari cideranya
maka ia menolaknya. Di markasnya, para perajuritnya kali ini sangat takut kepadanya
bahkan sangat-sangat takut sekali apabila
sang Jenderal marah di hadapan mereka. Lemahnya kualitas operasi telah menyebabkan
infeksi di mulut sang Jenderal, dan kemudian
suhu tubuhnya meningkat dan mengakibatkan demam di iringi dengan kejang-kejang sesaat.
Saat itu ia merasa sangat menderita dan
membuat ia menjadi sangat frustasi dan kemudian hilanglah pikiran akal sehatnya dan
berubah menjadi gila. Saat itulah ia dijuluki
sebagai Pria Tua Yang Bergigi Besi .
Suatu hari ia telah berhasil menangkap
tawanan perang, dan di saat tawanan perang itu
di interogasi, sang Jenderal sering memainkan
gigi-giginya yang tajam untuk mengancamnya.
Bahkan sang Jenderal akan menggigitnya,
merobek kulitnya hingga menjadi beberapa potongan daging dan melukainya hingga
tawanan itu menderita dan berujung dengan
kematian. Suatu malam, di kabarkan bahwa
beberapa tahanan di sel telah menghilang
secara misterius, dan keesokan harinya di sel
mereka telah di temukan beberapa genangan darah di lantai sel.
Pada awalnya, para
penjaga sel telah mengira bahwa para tahanan
telah melarikan diri, tetapi kemudian ada
saksi yang melihat bahwa ada seseorang yang
telah membuka beberapa sel tahanan di tengah
malam, dan orang itu sedang memakan hidup- hidup para tawanan sel lalu menjilati sisa-sisa
tulang yang masih berlumuran darah dan
membuah sisa bangkainya ke hutan, sungguh
mengerikan! Karena perilakunya yang sangat
mencurigakan, sang Jenderal pun menjadi buah
bibir di markasnya dan ia mulai kehilangan kehormatanya dari pasukannya. Kemudian sang Jenderal pun telah diadili di
ruang sidang militer dan di berikan pidana
bahwa ia telah bersalah atas pembunuhan dan
kanibalisme. Pengadilan menjatuhkan hukuman
kepadanya penjara seumur hidup, tetapi
setelah ia mendekam selama satu hari di sel, ia telah menghilang dari selnya dan telah berhasil
melarikan diri ke hutan.
Selama bertahun- tahun pihak militer telah berusaha untuk melacaknya di hutan, tetapi mereka tidak bisa
menemukan jejaknya, ia sudah di cap sebagai
tawanan yang melarikan diri. Di pihak militer pun telah membuat pengumuman di berbagai
media dengan sebuah topik Peringatan : Pria tua bergigi besi telah menghilang dari sel,
hidup atau mati segera hubungi kami! Namun sayangnya tindakan ini sama sekali tidak
membuahkan hasil apapun, entahlah ia telah pergi kemana? dan tidak ada seorang pun yang
tau keberadaanya, Warga pun sangat khawatir
dengan tawanan itu karena dikabarkan
tawanan itu adalah orang yang tidak waras dan seorang kanibalisme.
Dan sampai saat ini, sang
Jenderal alias pria tua bergigi besi itu tidak berhasil di temukan dan menghilang secara
misterius di hutan Vietnam.


Demikianlah Artikel Sang Jenderal

Sekianlah artikel Sang Jenderal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sang Jenderal dengan alamat link https://ceritahororhantuseram.blogspot.com/2017/06/sang-jenderal.html